konfigurasi DNS server

Bab 1

Domain Name System (DNS)

Bahrul Robbi Ubaidillah

6702144065

1.1.   Pembahasan Domain Name System (DNS)

 

  • Sejarah

 

Dahulu sebelum DNS digunakan, jaringan komputer yang menggunakan HOSTS files yang berisi informasi nama komputer dan IP address-nya. Di Internet file ini dikelola secara terpusat dan versi terbaru dari HOSTS files harus di-copy di setiap lokasi. Maka bisa dibayangkan, betapa repotnya jika ada penambahan sebuah komputer dalam sebuah jaringan, karena kita harus meng-copy versi terbaru file tersebut ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan Internet, hal ini tentu saja akan semakin merepotkan. Maka pada akhirnya, dibuatlah sebuah solusi dimana DNS didesain untuk menggantikan fungsi HOSTS files. DNS memiliki kelebihan unlimited database size, dan performance yang baik. Pada dasarnya, DNS adalah sebuah aolikasi service di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh pada penggunaan Internet diketikan nama domain, misalnya : www.google.com, maka akan dipetakan ke sebuah IP address misal 64.233.189.147.

Sehingga DNS dapat memetakan IP menjadi nama domain, dan begitu sebaliknya.

 

  • Pengertian

 

Domain Name System (DNS) adalah sebuah layanan di internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address dan salah satu jenis system yang melayani permintaan pemetaan IP address ke FQPN (Fany Qualified Domain Name) dan begitu juga sebaliknya.

 

  • Konsep Dasar

 

Domain adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host dan nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer baik di jaringan local maupun internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima email untuk setiap domain. DNS sangatlah penting, karena perangkat keras komputer bekerja dengan alamat IP sedangkan manusia umumnya lebih memilih nama host atau nama domain. Contohnya adalah URL (Universal Resource Locator) dan alamat email.

 

  • Hirarki

 

Struktur Hirarki DNS

 

  1. Root-Level Domain
  2. Top-Level Domain
  3. Second-Level Domain
  4. Third-Level Domain
  5. Host Name

 

 

  • Jenis-jenis

 

Terdapat tiga jenis DNS, yaitu :

 

  1. Primary
    Sesuai dengan namanya, primary atau master adalah pemegang daftar lengkap dari sebuah domain yang dikelolanya. Server ini memegang otoritas penuh atas domainnya. Misalkan server ns1.domain.web.id memegang otoritas penuh atas domain *.domain.web.id.
  2. Secondary
    Server ini adalah backup dari primary server. Sama seperti primary, secondary juga memuat daftar lengkap sebuah domain. Hubungan antara primary dan secondary ini kurang lebih seperti mirror. Bila ada perubahan di primary server, secondary terus mengikutinya secara periodik. Oleh karena itu, secondary memerlukan izin dari primary untuk melakukan sinkronisasi ini. Sinkronisasi ini lazimnya disebut sebagai zona transfer. Secondary diperlukan sebagai backup bila Primary crash atau sibuk dan untuk mempermudah pendelegasian.

Dengan kata lain, DNS slave juga berfungsinya untuk membackup dns master, sehingga saat dns master down maka dns slave dapat mengantinya. Pada dns slave, konfigurasi db akan secara otomatis di transfer dari dns master.

  1. Cache
    Jenis ini tidak mempunyai data nama-nama host dari domain tertentu. Ia hanya mencari jawaban dari beberapa DNS server terdekat. Setelah jawaban didapatkan, datanya disimpan dalam cache untuk keperluan mendatang. DNS server cache merupakan yang paling mudah untuk dikonfigurasi.

 

  • Kesimpulan

 

DNS merupakan layanan pada internet untuk memetakan nama domain ke dalam bentuk IP (angka) dan sebaliknya IP ke dalam nama domain.

 

Studi Kasus dan Konfigurasi123456

  • Langkah Penyelesaian

 

  1. Pertama yang harus dilakukan adalah install bind dengan perintah pada terminal → apt-get install bind9
  2. Kemudian lakukan konfigurasi ip address dengan perintah nano /etc/network/interfaces
  3. Kemudian lakukan konfigurasi dengan perintah nano /etc/bind/named.conf.default-zones
  4. Kemudian lakukan konfigurasi dengan perintah nano /etc/bind/db.ILJ untuk konfigurasi domain ke ip
  5. Lalu perintah nano /etc/bind/db.192 untuk konfigurasi ip ke domain
  6. Setelah itu lakukan pengecekan konfigurasi dengan perintah pada terminal → named-checkconf
  7. Kemudian dengan perintah pada terminal → named-checkzone db.ILJ db.192
  8. Dan perintah pada terminal →  nano /etc/resolv.conf dan ubah ipnya
  9. Aktifkan layanan DNS dengan cara /etc/init.d/bind9 start
    • Pengamatan

     

    Tes Koneksi DNS Server Pada Client

    11 10 9 8 7 13 12

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *